
Bahasa merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya suatu daerah. Cara pengucapan, intonasi dan kecenderungan tertentu dapat mewakili bagaimana karakter masyarakat pemakai bahasa tersebut. Semisal masyarakat yang tinggal disekitar pesisir pantai memiliki dialek dan cara pengucapan bahasa yang berbeda dengan cara berbahasa masyarakat yang tinggal di sekitar pegunungan yang pada umumnya cenderung lebih halus.
Bojonegoro sendiri memiliki kekhasan dialek dan kosakata tersendiri yang berbeda dengan Bahasa Jawa yang kita temui di daerah lain. Hal ini banyak kita jumpai saat kita bergaul dengan masyarakat semisal di pasar, warung-warung makan/ kopi, terminal dsb. Berikut beberapa contoh kosakata beserta artinya yang Penulis harapkan bisa memperkaya wawasan sahabat semuanya tentang Bahasa Bojonegoro.
- -'em : kata ganti milik -ku
- nggon’em : nggonmu, punyamu
- wek’em: nggonmu, punyamu
- til genjong go mire : ambil angkat bawa pergi
- njungok : ndodok, jongkok
- puteh : putih
- ngaleh : ngalih, menyingkir, pergi
- lesu : luwe, lapar
- semende : bersandar
- dok’e : mbah wedok, nenek
- nang’e : mbah lanang/ kakung, kakek
- mendahmen : seandainya (pengandaian)
- ko-ko : nanti
- genyo/ giniyo : kenapa
- anjuti : pukuli
- anding : posisi berdekatan. misal : anding-em, yang berarti dekatmu
- tambangan : tempat menyeberang menggunakan perahu. biasanya di sungai Bengawan Solo
- cempeding : daun ketela rambat yang di rebus, biasanya dimakan dengan sambal
- srabeh : serabi khas Bojonegoro. Biasanya disajikan dg parutan kelapa atau santan. Bisa juga dikombinasi dengan ketan. Rasanya tidak manis
- buwoh : menghadiri pernikahan dengan memberi tali asih yang biasanya berupa uang
- jingklong : nyamuk
- nayoh : mudah, gampang
- layakman : pantesan. Kata ungkapan setelah mengerti duduk cerita yang sesungguhnya/ yang seharusnya.
- ndawak : omong besar, melebih-lebihkan yang cenderung mengada-ada, omong kosong
- menyok : ketela pohon
- mboyak : tidak mau tahu, acuh tak acuh, terserah
- Ereg : dekat
- kelan : olahan sayur sebagai pendamping nasi, semisal : lodeh, tumis, dll
- jadek : menebak, mengira-ngira
- mbet : tanah becek
- keblegong : terperosok
Demikian sementara yang bisa saya tuliskan pada blog ini. Masih banyak kosa kata unik khas Bojonegoro yang bisa kita jumpai pada kehidupan sehari-hari Masyarakat Bojonegoro. Kekayaan dialek khas Bojonegoro ini semoga semakin meningkatkan kecintaan kita akan segala sesuatu yang berkaitan dengan Bojonegoro dan berharap Bojonegoro semakin matoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar